Kamis, 08 November 2012

talent management


Talent Management
Talent management merupakan proses yang muncul di tahun 1990 dan terus menerus dipergunakan, karena semakin banyak perusahaan yang menyadari bahwa keberhasilan bisnis mereka ditentukan oleh bakat dan kemampuan karyawan mereka. Perusahaan – perusahaan yang telah mempraktekan talent management telah menggunakannya untuk menangani masalah retensi karyawan. Perusahaan – perusahaan fokus pada pengembangan bakat mereka dengan mengintergrasikan rencana dan proses untuk melacak dan mengelola bakat karyawan mereka termasuk beberapa hal berikut ini
a.     Mencari, menarik, merekrut, menempatkan kandidat yang memenuhi kualifikasi dengan latar belakang yang kompetitif
b.     Mengelola dan menentukan gaji yang kompetitif
c.      Pelatihan dan peluang pengembangan
d.     Proses manajemen prestasi
e.     Program retensi
f.       Promosi dan transisi
Talent management juga dikenal dengan nama HCM (human capital management), HRIS (HR information systems) atau HRMS (HR management systems) dan HR Modues. Perusahaan – perusahaan yang menggunakan talent management (human capital management) yang strategis dan berhati – hati dalam mencari, menarik, memilih, melatih, mengembangkan, mempertahankan, mempromosikan dan memindahkan karyawan dalam organisasi. Istilah “talent management” mengandung arti yang berbeda dalam organisasi yang berbeda. Pada beberapa organisasi diartikan sebagai manajemen individu bernilai tinggi atau lebih “berbakat” dibanding yang lainnya yaitu mengenai bagaimana bakat dikelola secara umum misalnya sebagai asumsi bahwa smeua orang memiliki bakat yang harus diketahui dan dimunculkan. Dari sudut pandang talent management, penilaian karyawan memperhatikan penilaian pada dua bidang utama yaitu kinerja dan potensi.
Aspek utama dari praktek talent management dalam organisasi harus konsisten menyertakan hal – hal berikut :
a.     Manajemen kerja
b.     Pengembangan kepemimpinan
c.      Perencanaan tenaga kerja / mengidentifikasi kesenjangan bakat
d.     Merekrut
Istilah “talent management” ini biasanya diasosiasikan dengan praktek manahemen sumber daya manusia berbasis kompetensi. Keputusan talent management seringkali dipengaruhi oleh sejumlah kompetensi inti organisasi seperti kompetensi posisi tertentu. Satu paket kompetensi dapat terdiri dari pengetahuan, keterampilan, pengalaman dan sifat pribadi (ditunjukkan melalui perilaku tertentu). Model kompetensi yang lebih lama mungkin juga berisi atribut yang jarang memprediksikan keberhasilan (misal pendidikan, kepemilikan, dan faktor keragaman yang ilegal untuk pertimbangan dalam kaitannya dengan prestasi kerja di banyak negara dan tidak etis dalam organisasi.
Dari hasil survey yang dilakukan oleh Watson Wyatt, Global Strategic Reward Report 2007-2008 memberikan makna dan informasi sangat berharga. Survey serupa yang dilakukan konsultan manajemen towers perrin juga memiliki arti yang tidak berbeda. Kedua hasil survey menyebutkan tantangan – tantangan yang akan dihadapi perusahaan dalam pengelolaan SDM dan memberikan fakta pentingnya keterlibatan karyawan (employee engagement) dan pengelolaan talenta (talent management). Meningkatnya pasar global bagi karyawan bertalenta juga akan menjadi perhatian kritis bagi perusahaan untuk memahami faktor – faktor yang dapat mempengaruhi ketertarikan dan retensi karyawan dimanapun perushaan berada. Survey watson wyatt menyebutkan, dari 946 perusahaan global yang disurvey, di lokasi manapun ternyata memberikan data menarik yakni kebanyakan perusahaan tidak memahami mengapa ada karyawan yang masuk dan meninggalkan perushaan. Hampir kebanyakan perusahaan meremehkan pentingnya keseimbangan kerja dan tekanan (work / life balance and stress).
Lebih jauh, fakta – fakta menarik yang ditemukan dalam survey Watson Wyatt :
a.     Sebagian besar perusahaan memiliki masalah dalam menarik karyawan berkemampuan kritikal (70%) dan karyawan berkinerja tinggi (67%)
b.     Perusahaan tidak memiliki pemahaman yang lengkap mengapa karyawan bergabung atau meninggalkan perusahaan. Contohnya perusahaan menganggap tekanan pekerjaan sebagai faktor teratas karyawan keluar, namun itu tidak termasuk dalam alasan lima besar alasan yang dikemukakan karyawan untuk keluar
c.      Ketika karyawan merasakan kepuasan baik dalam hal keseimbangan hidup atau pekerjaan dan tekanan kerja, mereka akan lebih condong untuk tetap berada di perusahaan (86 % vs 64 %) dan lebih merekomendasikan tempat kerja mereka kepada yang lain (88% vs 55%)
d.     Perusahaan yang berkinerja tinggi secara finansial menggunakan sistem pengelolaan kinerja yang benar. Sebagai contoh manager perusahaan tersebut lebih condong mengakaitkan kinerja bisnis perusahaan dengan penghargaan bagi karyawan (51% vs 38% dari perusahaan berkinerja rendah secara finansial)
e.     Penentuan ekspektasi kinerja dan penghargaan yang dihubungkan dengan kinerja sebagaimana yang dijanjikan perusahaan, merupakan formulasi yang berharga meningkatkan keterlibatan karyawan bertalenta. Sebesar 69% karyawan yang menyatakan perusahaan mereka yang sukses dalam berkinerja dan memberikan penghargaan sesuai janji, memiliki keterlibatan karyawan sangat tinggi dibandingkan perusahaan yang tidak menjalani hal tersebut yakni hanya 25 %
Sedangkan survey Towers Oerrin Global Workforce Study, juga memberikan perhatian serius terhadap keterlibatan karyawan. Temuan utama survey ini bahwa kebanyakan karyawan tidak mempercayai perusahaan mereka atau senior manajemen telah beruapa cukup untuk membantu karyawan agar terlibat dan berkontribusi terhadap kesuksesan perusahaan. Selisih keterlibatan ini (engagement gap) diperkuat dengan angkat sebagai berikut :
a.     Hanya 21% karyawan yang memiliki keterlibatan dalam pekerjaan mereka artinya hanya sebesar itulah karyawan yang bersedia berjuang lebih jauh dalam mewujudkan kesuksesan organisasi
b.     38% diantaranya tidak memiliki keterlibatan dengan organisiasi (fully disengaged)
Dari hasil survey diatas , perusahaan atau organisasi perlu untuk “bangun” dan mengambil langkah tepat untuk meningkatkan kinerja karyawan sesuai sasaran dan pengelolaan talenta yang lebih maju dan kongkrit. Ini artinya perusahaan harus lebih banyak melakukan eksekusi dan aktifitas manajemen daripada sekedar pengisian formulir kinerja dengan penekanan terhadap penyelarasan kinerja organisasi dengan penghargaan karyawan, penghargaan bagi karyawan berkinerja tinggi dan insiatif manajemen lainnya.
Beberapa langkah yang dapat ditempuh perusahaan untuk mempertahankan para talentnya adalah dengan melakukan proses berikut :
1.     Proses rekutmen dan seleksi yang ketat
2.     Pemetaan talent, agar para talent dapat dikelompokan ke dalam kompetensi dan keahliannya masing – masing
3.     Talent pool. Merupakan sebuah hasil saringan dari para talent terbaik disetiap kelompoknya yang dipromosikan guna meneruskan kepemimpinan bisnis perusahaan biasanya talent pool ini berisikan 3 % dari setiap populasi karyawan setiap unit.
4.     Talent satisfaction. Program ini memanjakan para talent dengan berbagai fasilitas dan pengembangan. Hal ini meliputi :
-       kebutuhan untukk hidup. Para talent akan diberikan sistem renumerasi pendapatan yang kompetitif dengan perusahaan lain
-       kebutuhan untuk berkembang. Pengembangan karir yang jelas dan kesempatan untuk belajar yang besar
-       kebutuhan untuk berkontribusi
-       kebutuhan untuk dicintai
-       kebutuhan untuk melakukan  yang terbaik bagi perusahaan apabila perusahaan menghargai setiap kerja mereka
Selanjutnya untuk mampu merajut strategi talent management secara optimal maka dibutuhkan strategi terbaik yang mampu mengembangkan talent management secara kokoh yaitu :
a.     adanya suatu pendekatan yang lebih menyeluruh untuk mengidentfikasi segmen – segmen bisnis yang penting dan kebutuhan – kebutuhan talent
b.     perusahaan harus mampu berkreasi lebih customised dalam strategi guna menjaring generasi baru di dunia kerja yang lazim disebut Generasi Y
c.      menyelaraskan sistem talent management dengan strategi bisnis sehingga talent yang tepat bisa diidentifikasikan dan diarahkan agar match dengan rencana – rencana jangka panjang pertumbuhan organisasi.
Agar konsep talent management dan memenangkan persaingan bisnis melalui konsep talent management, maka langkah yang dapat dilakukan dengan perusahaan adalah
a.     menentukan talent strategy perusahaan dengan memfokuskan diri pada talent – talent yang dibutuhkan dan menentukan dalam bidang apa perusahaan itu secara kompetensi harus terpenuhi
b.     talent mapping. Dalam talent mapping perusahaan secara internal melihat sejauh mana talent – talent yang mereka miliki telah memenuhi kebutuhan core competency dari perusahaan
c.      fokus pada pengembangan talent apabila kebutuhan terhadap talent telah terpenuhi melalui training, coaching, conceling dan lain – lain
d.     bagaimana meretain talent yang ada atau membuat orang – orang yang bagus yang sudah dikembangakn ini tetap stay di company melalui sistem remunerasi, jalur karir dan lain – lain.
Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar